DAPATKAN PENAWARAN MENARIK DENGAN MENGISI FORMULIR INI

Apa yang Dimaksud dengan Turbidity? Kekeruhan / Turbidity adalah Keadaan Transparansi Cair Berkurang Akibat TSS

Apa yang Dimaksud dengan Turbidity? Kekeruhan / Turbidity adalah Keadaan Transparansi Cair Berkurang Akibat TSS

Turbidity, atau kekeruhan, adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana transparansi cairan berkurang karena adanya partikel-partikel tersuspensi di dalamnya. Partikel ini dapat berupa bahan organik maupun anorganik, seperti tanah, alga, bakteri, dan berbagai zat lain yang melayang dalam air. Kekeruhan adalah parameter penting dalam penilaian kualitas air, dan sering kali digunakan untuk menilai sejauh mana air bersih dan aman untuk berbagai tujuan, termasuk konsumsi manusia, rekreasi, dan keberlangsungan ekosistem akuatik.

Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting

Definisi dan Pengukuran Turbidity

Kekeruhan atau turbidity mengacu pada seberapa banyak cahaya yang tersebar atau diserap oleh partikel-partikel dalam cairan. Semakin tinggi kadar partikel tersuspensi, semakin rendah transparansi cairan, dan semakin tinggi nilai turbidity-nya. Turbidity biasanya diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units (NTU). Metode pengukuran turbidity melibatkan:

  1. Pencahayaan: Sampel air diterangi oleh cahaya dari sumber tertentu. Selama proses ini, cahaya yang melewati sampel akan tersebar oleh partikel-partikel tersuspensi.
  2. Pengukuran Cahaya: Sensor atau detektor yang terletak di sudut tertentu mengukur jumlah cahaya yang tersebar dari partikel. Hasil pengukuran ini digunakan untuk menentukan nilai turbidity dalam NTU.
  3. Analisis Data: Data yang diperoleh dari sensor digunakan untuk menghitung konsentrasi partikel tersuspensi dan menentukan nilai turbidity, yang kemudian dibandingkan dengan standar baku untuk menilai kualitas air.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Turbidity

Beberapa faktor dapat mempengaruhi tingkat turbidity dalam air, termasuk:

  1. Jenis dan Ukuran Partikel: Partikel yang lebih besar atau memiliki permukaan kasar cenderung menyebabkan kekeruhan lebih tinggi dibandingkan dengan partikel yang lebih kecil atau halus. Bahan anorganik seperti pasir dan tanah serta bahan organik seperti sisa tanaman dan mikroorganisme dapat berkontribusi pada turbidity.
  2. Keberadaan Alga dan Mikroorganisme: Pertumbuhan alga atau keberadaan mikroorganisme dalam air juga dapat meningkatkan kekeruhan. Organisme ini sering kali berkembang biak di perairan yang kaya nutrisi, yang menyebabkan peningkatan turbidity.
  3. Aktivitas Manusia: Aktivitas manusia seperti konstruksi, pertanian, dan pembuangan limbah dapat menambah jumlah partikel tersuspensi dalam air, meningkatkan kekeruhan. Erosi tanah dan pencemaran limbah juga berkontribusi pada peningkatan turbidity.
  4. Kondisi Lingkungan: Hujan deras, aliran air yang deras, dan gangguan sedimentasi dapat mengangkat partikel dari dasar perairan dan menambah turbidity dalam air.

Dampak Kekeruhan pada Kualitas Air

Kekeruhan yang tinggi dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kualitas air dan lingkungan:

  1. Kesehatan Manusia: Air yang sangat keruh mungkin mengandung patogen atau kontaminan yang tidak terlihat dan bisa membahayakan kesehatan manusia. Meskipun kekeruhan itu sendiri tidak selalu berbahaya, sering kali terkait dengan keberadaan mikroorganisme atau bahan kimia yang berpotensi beracun.
  2. Kesehatan Ekosistem: Kekeruhan dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan, yang berdampak pada fotosintesis tanaman air. Penurunan fotosintesis dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan keberagaman biologis, yang pada gilirannya mempengaruhi seluruh ekosistem akuatik.
  3. Kinerja Sistem Pengolahan: Dalam pengolahan air, tingkat turbidity yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja sistem filtrasi dan koagulasi. Partikel tersuspensi dapat mengurangi efektivitas sistem pengolahan dan meningkatkan biaya operasional untuk pemeliharaan dan penggantian media filter.
  4. Estetika dan Kegunaan: Air yang keruh cenderung kurang menarik untuk penggunaan rekreasi seperti berenang dan memancing. Kekeruhan juga dapat mengurangi kualitas air minum, memerlukan proses pengolahan tambahan untuk memastikan air memenuhi standar kebersihan.

Penanganan dan Pengendalian Kekeruhan

Untuk mengendalikan kekeruhan dan memastikan kualitas air yang baik, beberapa langkah dapat diambil:

  1. Filtrasi: Menggunakan media filter seperti pasir silika atau karbon aktif dapat membantu menghilangkan partikel tersuspensi dari air, mengurangi kekeruhan.
  2. Koagulasi dan Flokulasi: Proses koagulasi dan flokulasi menggunakan bahan kimia seperti tawas untuk mengikat dan mengendapkan partikel tersuspensi, sehingga mengurangi turbidity.
  3. Pemantauan Rutin: Melakukan pemantauan rutin terhadap kekeruhan air membantu mendeteksi perubahan dan mengidentifikasi kebutuhan untuk intervensi dalam sistem pengolahan.
  4. Pengelolaan Sumber Polusi: Mengurangi aktivitas yang menyebabkan polusi dan sedimentasi di sekitar badan air, seperti kontrol erosi dan pengelolaan limbah, dapat membantu mengurangi kekeruhan.

Secara keseluruhan, memahami dan mengelola kekeruhan adalah bagian penting dari menjaga kualitas air dan kesehatan lingkungan. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa air tetap bersih, jernih, dan aman untuk berbagai penggunaan.

Air Keruh Setelah di Bor Umumnya Karena Air Bercampur dengan Tanah dan Pasir Sehingga Turbidity-nya Tinggi. Namun Setelah Melewati Beberapa Waktu Air Bersih Akan Mulai Keluar

Ketika sumur bor baru dibor, sering kali air yang keluar dari sumur tersebut menunjukkan kekeruhan yang tinggi. Kekeruhan ini biasanya disebabkan oleh campuran tanah, pasir, dan material anorganik lainnya yang terangkat selama proses pengeboran. Proses pengeboran dapat mengganggu lapisan tanah dan batuan di sekitar sumur, menyebabkan partikel-partikel halus terlepas dan masuk ke dalam aliran air. Seiring waktu, kondisi ini biasanya membaik dan air bersih mulai keluar, tetapi penting untuk memahami dinamika kekeruhan dalam konteks sumur bor serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mempercepat proses pembersihan.

Penyebab Kekeruhan pada Air Sumur Bor Baru

Beberapa faktor yang menyebabkan kekeruhan tinggi pada air sumur bor baru meliputi:

  1. Pengangkatan Material: Proses pengeboran mengganggu lapisan tanah dan batuan di sekitarnya, mengangkat partikel tanah, pasir, dan kerikil ke dalam aliran air. Ini adalah penyebab utama kekeruhan awal pada air sumur bor.
  2. Penetrasi Lapisan Berpasir: Selama pengeboran, jika sumur menembus lapisan berpasir atau berkerikil, material tersebut dapat terlepas dan bercampur dengan air, meningkatkan kekeruhan. Lapisan-lapisan ini sering kali mengandung partikel kecil yang mudah terlarut dalam aliran air.
  3. Gangguan Sistem Filtrasi: Jika sumur bor tidak dilengkapi dengan sistem filtrasi yang memadai, atau jika sistem tersebut tidak berfungsi dengan baik, partikel-partikel yang terangkat selama pengeboran dapat masuk ke dalam aliran air, meningkatkan kekeruhan.

Proses Pembersihan dan Pengurangan Kekeruhan

Setelah pengeboran, air sumur bor akan menunjukkan kekeruhan yang tinggi, tetapi seiring waktu, kekeruhan ini biasanya akan berkurang. Proses ini dapat dipercepat dengan langkah-langkah berikut:

  1. Pemompaan Air: Melakukan pemompaan air secara terus-menerus dari sumur dapat membantu mengeluarkan partikel-partikel tersuspensi dan mempercepat proses pembersihan. Selama pemompaan, air yang keruh akan terus terbuang hingga kekeruhan menurun dan air menjadi lebih bersih.
  2. Pengendalian Debit Air: Mengatur laju pemompaan air untuk menghindari gangguan berlebihan pada lapisan tanah dan batuan di sekitar sumur. Laju yang terlalu cepat dapat menyebabkan partikel-partikel lebih banyak terangkat, sementara laju yang terkontrol dapat meminimalkan gangguan dan membantu proses sedimentasi.
  3. Instalasi Sistem Filtrasi: Memasang sistem filtrasi di sumur bor dapat membantu menyaring partikel-partikel tersuspensi yang masih ada. Filter seperti pasir silika atau sistem karbon aktif dapat menghilangkan partikel halus dan mengurangi kekeruhan.
  4. Pengaturan Kualitas Sumur: Melakukan pemeliharaan rutin dan pengaturan kualitas sumur, termasuk pemeriksaan dan pembersihan sistem filtrasi, dapat memastikan bahwa air tetap bersih dan kekeruhan tetap rendah setelah periode awal.

Periode Stabil dan Kualitas Air

Setelah beberapa waktu, biasanya beberapa hari hingga beberapa minggu, air sumur bor akan mulai menunjukkan peningkatan dalam kualitasnya. Ini karena:

  1. Proses Settling: Partikel-partikel halus yang terangkat selama pengeboran akan mengendap seiring waktu, mengurangi kekeruhan air. Proses settling ini mengarah pada penurunan kekeruhan dan peningkatan kualitas air.
  2. Penyelesaian Proses Pembersihan: Pemompaan berkelanjutan dan pengaturan sistem filtrasi secara efektif membantu menghilangkan partikel-partikel tersuspensi dan mengurangi kekeruhan secara bertahap.
  3. Penstabilan Kondisi Sumur: Setelah periode awal, kondisi sumur akan stabil dan partikel-partikel yang terangkat selama pengeboran akan berkurang, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih.

Pentingnya Pemantauan dan Pengujian

Penting untuk terus memantau dan menguji kualitas air sumur bor selama periode pembersihan. Pengujian rutin dapat memastikan bahwa kekeruhan menurun dan bahwa air memenuhi standar kualitas untuk penggunaan yang diinginkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:

  1. Pengujian Kekeruhan: Mengukur tingkat kekeruhan secara rutin menggunakan alat pengukur turbidity dapat memberikan indikasi tentang kemajuan proses pembersihan dan memastikan air mulai memenuhi standar kualitas.
  2. Pengujian Kontaminan: Menguji air untuk kontaminan potensial seperti bakteri, logam berat, dan bahan kimia juga penting untuk memastikan air bersih dan aman untuk digunakan.
  3. Evaluasi Sistem Filtrasi: Memeriksa dan memelihara sistem filtrasi untuk memastikan kinerjanya efektif dalam mengurangi kekeruhan dan memfilter partikel-partikel halus dari air.

Secara keseluruhan, meskipun air keruh setelah pengeboran sumur adalah hal yang umum, proses pembersihan yang tepat dan pemantauan yang rutin dapat membantu memastikan bahwa air menjadi bersih dan aman untuk digunakan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kualitas air akan meningkat seiring waktu, dan sumur bor akan menghasilkan air yang lebih jernih dan memenuhi standar kualitas.

Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting

Jika Sumur Bor Anda Tidak Terlalu Dalam, Kemungkinan Besar Air Anda Meskipun Lebih Baik Tapi Tetap Ada Kekeruhan yang Terlihat

Ketika sumur bor tidak terlalu dalam, sering kali kualitas air yang dihasilkan masih menunjukkan tingkat kekeruhan meskipun telah melewati periode pembersihan. Kekeruhan ini mungkin tidak sepenuhnya hilang karena beberapa faktor yang terkait dengan kedalaman sumur dan kondisi geologi di sekitarnya. Meskipun kekeruhan mungkin menurun seiring waktu, ada alasan mengapa air dari sumur bor yang tidak dalam tetap bisa menunjukkan kekeruhan, dan langkah-langkah tambahan mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Kekeruhan pada Sumur Bor yang Tidak Terlalu Dalam

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekeruhan tetap ada pada sumur bor yang tidak dalam meliputi:

  1. Kedalaman Sumur: Sumur bor yang tidak terlalu dalam mungkin tidak mencapai lapisan tanah atau batuan yang lebih stabil dan bersih, sehingga air yang diambil masih mengandung partikel-partikel tersuspensi dari lapisan yang lebih dangkal. Kedalaman sumur yang terbatas bisa berarti bahwa sumur hanya mengambil air dari lapisan tanah yang lebih mudah terganggu.
  2. Kondisi Geologi: Lapisan tanah di sekitar sumur, seperti pasir atau kerikil, mungkin terus-menerus memberikan partikel ke dalam aliran air, bahkan setelah periode awal pembersihan. Kondisi geologi di sekitar sumur yang tidak terlalu dalam dapat menyebabkan kekeruhan lebih tinggi dibandingkan dengan sumur yang lebih dalam dan menembus lapisan yang lebih bersih.
  3. Penetrasi Lapisan Berpasir: Pada sumur bor yang tidak dalam, lapisan berpasir mungkin masih terdapat di zona penarikan air, yang dapat terus-menerus mengisi air dengan partikel halus, menyebabkan kekeruhan meskipun terdapat sistem filtrasi.
  4. Pengaruh Erosi: Jika sumur berada di area yang rentan terhadap erosi atau jika permukaan tanah di sekitarnya terganggu, partikel tanah yang tererosi dapat memasuki aliran air, meningkatkan kekeruhan meskipun sumur telah digunakan untuk waktu yang lama.

Langkah-Langkah Mengurangi Kekeruhan pada Sumur Bor Tidak Terlalu Dalam

Meskipun kekeruhan pada sumur bor yang tidak terlalu dalam mungkin tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi tingkat kekeruhan dan meningkatkan kualitas air:

  1. Instalasi Sistem Filtrasi yang Lebih Baik: Menggunakan sistem filtrasi tambahan atau filter dengan efisiensi yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi partikel tersuspensi yang ada dalam air. Filter pasir silika atau filter keramik yang dirancang khusus untuk menangani partikel halus dapat memberikan peningkatan yang signifikan dalam mengurangi kekeruhan.
  2. Penggunaan Koagulan: Menambahkan koagulan seperti tawas ke dalam air dapat membantu mengikat partikel-partikel kecil dan membentuk floc yang lebih besar yang dapat dihilangkan dengan lebih mudah melalui filtrasi atau sedimentasi.
  3. Pengelolaan Sumber Erosi: Mengurangi erosi di sekitar sumur dengan melakukan penanaman vegetasi, pengelolaan saluran air, atau metode konservasi tanah lainnya dapat membantu mengurangi jumlah partikel yang masuk ke dalam sumur dan mengurangi kekeruhan.
  4. Pemeliharaan Rutin Sumur: Melakukan pemeliharaan rutin pada sumur, termasuk pembersihan dan pemeriksaan sistem filtrasi, dapat membantu mengatasi masalah kekeruhan yang persisten dan memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik.
  5. Evaluasi Kedalaman dan Lokasi Sumur: Jika kekeruhan tetap menjadi masalah meskipun langkah-langkah di atas diambil, pertimbangkan untuk mengevaluasi kedalaman dan lokasi sumur. Dalam beberapa kasus, pengeboran lebih dalam atau pemindahan sumur ke lokasi yang lebih sesuai secara geologis mungkin diperlukan untuk mencapai air yang lebih bersih.

Penanganan dan Pemantauan Kualitas Air

Untuk memastikan kualitas air yang baik, pemantauan rutin dan penanganan yang tepat tetap penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:

  1. Pengujian Kekeruhan: Melakukan pengujian kekeruhan secara berkala untuk memastikan bahwa kadar kekeruhan berada dalam batas yang dapat diterima. Pengujian ini membantu dalam memantau efektivitas sistem filtrasi dan menilai kualitas air.
  2. Analisis Kontaminan: Selain mengukur kekeruhan, uji kualitas air untuk kontaminan seperti bakteri, logam berat, dan bahan kimia harus dilakukan untuk memastikan bahwa air aman untuk dikonsumsi dan digunakan.
  3. Pemeliharaan Infrastruktur: Pastikan bahwa semua komponen sistem sumur, termasuk pompa, pipa, dan filter, dalam kondisi baik dan berfungsi dengan optimal untuk menjaga kualitas air.

Secara keseluruhan, meskipun sumur bor yang tidak terlalu dalam mungkin menunjukkan kekeruhan yang lebih tinggi, langkah-langkah perbaikan yang tepat dan pemantauan yang cermat dapat membantu mengurangi masalah ini. Dengan pendekatan yang tepat, kualitas air dapat ditingkatkan, dan sumur bor dapat memberikan air yang lebih jernih dan aman untuk digunakan.

Cara Menyaring Air Keruh Jadi Jernih Menggunakan Pasir Silika Ady Water

Menangani air keruh memerlukan metode penyaringan yang efektif untuk memastikan air menjadi jernih dan aman untuk digunakan. Salah satu solusi yang umum digunakan adalah sistem penyaringan menggunakan pasir silika, seperti yang ditawarkan oleh Ady Water. Pasir silika dikenal karena kemampuannya dalam menghilangkan partikel-partikel tersuspensi dari air, yang membantu mengurangi kekeruhan dan meningkatkan kualitas air. Berikut ini adalah cara efektif untuk menyaring air keruh menjadi jernih menggunakan pasir silika Ady Water.

Pengertian Pasir Silika dan Kelebihannya

Pasir silika adalah jenis pasir yang mengandung kadar silika (silicon dioxide) tinggi, yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi penyaringan. Beberapa kelebihan pasir silika meliputi:

  1. Kapasitas Filtrasi Tinggi: Pasir silika memiliki struktur butiran yang memungkinkan penyaringan yang efisien untuk partikel-partikel kecil, membantu mengurangi kekeruhan air secara signifikan.
  2. Kestabilan dan Daya Tahan: Pasir silika tahan terhadap korosi dan pembusukan, menjadikannya bahan filtrasi yang awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
  3. Perawatan yang Mudah: Sistem penyaringan pasir silika relatif mudah dalam hal pemeliharaan dan pembersihan, membuatnya menjadi pilihan praktis untuk berbagai aplikasi penyaringan.

Langkah-Langkah Menyaring Air Keruh Menggunakan Pasir Silika Ady Water

Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan pasir silika Ady Water untuk menyaring air keruh dan menjadikannya lebih jernih:

  1. Persiapan Sistem Filtrasi: Pastikan sistem filtrasi yang akan digunakan telah disiapkan dengan baik. Sistem ini biasanya terdiri dari tangki penyaring yang diisi dengan pasir silika, serta pipa dan pompa yang diperlukan untuk aliran air. Pilih pasir silika dengan ukuran butiran yang sesuai untuk memastikan efisiensi penyaringan.
  2. Instalasi Pasir Silika: Isi tangki penyaring dengan lapisan pasir silika. Pastikan bahwa lapisan pasir cukup tebal untuk menangkap partikel-partikel tersuspensi. Pasir silika biasanya diisi hingga mencapai sekitar dua pertiga dari kapasitas tangki penyaring.
  3. Pengaturan Aliran Air: Atur aliran air yang akan disaring. Air keruh akan masuk ke dalam sistem melalui pipa masuk, melewati lapisan pasir silika yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel besar dan kecil. Pastikan aliran air tidak terlalu cepat, karena aliran yang terlalu cepat dapat mengurangi efisiensi penyaringan.
  4. Proses Penyaringan: Selama proses penyaringan, air keruh akan melewati lapisan pasir silika. Partikel-partikel tersuspensi akan terperangkap dalam pasir, sementara air yang sudah disaring akan keluar melalui pipa keluar dalam kondisi yang lebih jernih.
  5. Pemantauan dan Pemeliharaan: Setelah proses penyaringan, penting untuk memantau kualitas air secara berkala. Pemeliharaan sistem juga penting untuk memastikan bahwa pasir silika tetap efektif. Pasir silika harus dibersihkan secara rutin untuk menghilangkan partikel yang tertangkap dan mencegah penumpukan material yang dapat mengurangi efisiensi penyaringan.
  6. Backwashing: Sistem penyaringan dengan pasir silika biasanya memerlukan proses backwashing untuk membersihkan pasir dari partikel yang telah tertangkap. Backwashing dilakukan dengan membalik aliran air untuk mengalirkan air bersih melalui pasir, membantu membuang kotoran dan partikel yang menempel.

Kelebihan Menggunakan Pasir Silika Ady Water

Pasir silika Ady Water menawarkan beberapa kelebihan dalam sistem penyaringan:

  1. Efisiensi Tinggi: Pasir silika Ady Water dirancang khusus untuk memberikan efisiensi tinggi dalam menghilangkan partikel-partikel kecil dan besar, menjadikan air lebih bersih dan jernih.
  2. Ketahanan Terhadap Kotoran: Pasir ini memiliki ketahanan yang baik terhadap pengumpulan kotoran, sehingga memerlukan perawatan yang relatif rendah dan membantu menjaga kualitas penyaringan dalam jangka panjang.
  3. Kualitas Terjamin: Ady Water menyediakan pasir silika yang telah teruji dan memenuhi standar kualitas tinggi, memastikan bahwa proses penyaringan berlangsung efektif dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
  4. Biaya Operasional Rendah: Dengan daya tahan yang lama dan perawatan yang minimal, penggunaan pasir silika Ady Water dapat membantu mengurangi biaya operasional dan perawatan sistem penyaringan.

Ady Water, supplier produk: [Pasir Zeolit]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0812 1121 7411]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog
advertise
advertise
advertise
advertise